Jenis-jenis burung hantu Indonesia (suku Tytonidae dan strigidae)
Pejelasan umum
Burung Hantu adalah keluarga burung malam bermata besar yang dikenal
secara luas di penjuru dunia. Burung hantu merupakan anggota ordo
Strigiformes, terdapat
sekitar 222 spesies yang telah diketahui, yang menyebar di seluruh
dunia kecuali Antartika, sebagian besar Greenland, dan beberapa
pulau-pulau terpencil. Sebanyak 26 spesies ditemukan di Asia Tenggara.
Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di
beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka
namanya
Burung Hantu. Burung hantu memiliki suara
beragam yang kadang dianggap menakutkan bagi etnis masyarakat tertentu.
Burung hantu memilki kepala relatif bulat dengan mata bulat besar dan
muka rata. Leher burung hantu demikian lentur sehingga wajahnya dapat
berputar 180 derajat ke belakang. Burung hantu memiliki bulu yang sangat
halus yang memungkinkan mereka tak bersuara jika terbang.
Burung hantu sering membuat sarang pada lubang-lubang pohon atau menempati bekas sarang burung lain.
Klasifikasi burung hantu
Kerajaan : |
Animalia |
Filum : |
Chordata |
Kelas : |
Aves |
Ordo : |
Strigiforme |
Suku/familia : Strigidae/Tytonidae
Ordo Strigiformes terdiri dari dua suku (familia), yakni suku burung serak atau burung-hantu gudang (
Tytonidae) dan suku burung hantu sejati (
Strigidae).
Banyak dari jenis-jenis burung hantu ini yang merupakan jenis endemik
(menyebar terbatas di satu pulau atau satu wilayah saja) di Indonesia,
terutama dari marga
Tyto,
Otus, dan
Ninox.
Berikut ini adalah 13 jenis burung hantu yang terdapat di indonesia terutama di pulau Jawa dan pulau Bali:
1. (Tyto alba)
Serak /Barn Owl
Burung hantu putih berukuran besar (34 cm) dengan ciri piringan wajah
berwarna putih, melebar berbentuk hati. Tubuh bagian atas kuning tua
kecoklatan, pucat dengan bercak-bercak halus. Tubuh bagian bawah putih
dengan bintik-bintik hitam halus. Warna keseluruhan beraneka ragam dan
pada burung yang belum dewasa berwarna kuning tua lebih gelap.
Distribution of Tyto alba
Iris |
Coklat gelap |
Paruh |
Kuning kotor |
Kaki |
Kuning kotor |
Suara |
Teriakan dengan nada tinggi yang serak dan kasar “Whiiiitsy” atau “se-rak” juga suara “ke-ke-ke-ke” |
Penyebaran dan status |
Hampir diseluruh dunia |
Kebiasaan |
Bersembunyi pada siang hari di dalam lubang
gelap dirumah-rumah, pohon, batu karang atau vegetasi yang rapat.
Umumnya dihutan bakau dan pantai, tetapi muncul saat malam hari untuk
berburu dilapangan terbuka. Terbang rendah diatas tanah dengan kepakan
sayap tidak bersuara |
Makanan |
Tikus besar dan kecil, kalong, kadang-kadang burung lain, reptile, amfibi, dan serangga besar. |
Perkembang biakan |
Khusus di jawa bersarang pada bulan mei
sampai juli, tiga atau empat telur berwarna putih diletakkan pada sarang
yang tidak dilapisi didalam lubang pohon, atau pada tembok batu atau
bangunan. |
2. Phodilus badius
Wowo-wiwi/Bay Owl
Burung hantu putih berukuran sedang (27 cm) berwarna coklat agak merah, bentuk tubuhnya mirip
Tyto alba
dengan ciri piringan wajah berbentuk hati, kadang-kadang jumbai tegak.
Tubuh bagian coklat agak merah dengan bintik hitam dan putih. Tubuh
bagian bawah kuning tua agak merah muda dengan bintik hitam. Wajah
berwarna merah muda.
Distribution of Phodilus badius
Iris |
Gelap |
Paruh |
Coklat |
Kaki |
Coklat kotor |
Suara |
“Huttt” yang lemah dan suara dengung
“hu-Wiiyu”, juga diuraikan “kwankwit-kwankwit-kek-kek-kek” saat terbang
dalam kegelapan malam. |
Penyebaran dan status |
India, Asia Tenggara, Cina Selatan, di jawa dan bali sangat jarang dijumpai, dapat ditemukan sampai ketinggian 1500m |
Kebiasaan |
Kurang diketahui, pemalu, burung hantu
hutan yang aktif dimalam hari, pada saat siang terlihat duduk agak
mendatar, hampir menyerupai burung paruh katak. |
Makanan |
Tikus,burung kecil lain, reptil, amfibi, serangga, dan kadal. |
Perkembang biakan |
Sarang pada lubang pohon, dua atau kadang tiga butir telur berwarna putih. |
3. Otus rufescens
Celepuk Merah/Reddish scops-owl
Adalah burung hantu berukuran sangat kecil (19 cm) dengan jumbai telinga
sangat jelas terlihat. Tubuh bagian atas coklat agak merah dengan
coretan hitam dan putih. Tubuh bagian bawah kuning tua agak merah
bercoret hitam. Jumbai telinga agak kuning.
Distribution of Otus rufescens
Iris |
Kuning cerah |
Paruh |
Krem |
Kaki |
Agak kuning |
Suara |
Siulan dalam yang meninggi “ Huii” berulang dengan interval teratur. |
Penyebaran dan status |
Semenanjung Malaya, Filipina, Kalimantan, Jawa (Dataran rendah, terbatas disebelah barat). |
Kebiasaan |
Sering terdapat di hutan dataran rendah, data lain kurang diketahui |
Makanan |
Diduga serangga dan binatang kecil lainnya |
Perkembang biakan |
_ |
4. Otus angelinae
Celepuk Gunung/Javan Scops Own
Adalah burung hantu berukuran kecil (20 cm), berwarna kulit kayu
dengan jumbai telinga yang menonjol. Tubuh bagian atas agak abu-abu
coklat bercoret banyak dan bertotol hitam.
Distribution of Otus angelinae
Iris |
Kuning |
Paruh |
Kuning |
Kaki |
Kuning kotor |
Suara |
_ |
Penyebaran dan status |
Endemik di Jawa Barat (hanya terdapat dipegunungan agak tinggi, sebenarnya hanya tercatat dari gunung pangrango). |
Kebiasaan |
Kurang diketahui, biasanya berada dihutan pegunungan 1000-2500m |
Makanan |
Serangga besar dan kumbang |
Perkembang biakan |
Tidak terdapat catatan tetapi kemungkinan
sama dengan kerabat dekatnya celepuk gunung yang hidup di Asia bertelur 3
sampai 4 butir telur pada pohon yang berlubang secara alamiah bekas
burung suku Captonidae |
5. Otus bakkamoena
Celepuk/Collared Scops Owl
Adalah burung hantu berukuran kecil (20 cm), berwarna keabu-abuan atau
agak coklat dengan jumbai telinga yang menonjol. Tubuh bagian atas agak
abu-abu pucat. Tubuh bagian bawah agak abu-abu atau coklat kuning tua
dengan coretan dan bintik hitam dan kuning tua.
Distribution of Otus bakkamoena
Iris |
Coklat gelap |
Paruh |
Kuning |
Kaki |
Kuning kotor |
Suara |
Teriakaan lemah “huu” (Jantan), nada
menurun “Wheu” atau “Pwok” (betina) sekitar 5X/menit. Juga bercicit
lemah. Sering bersahutan jantan dan betina seperti konser. |
Penyebaran dan status |
India, Asia Tenggara, cina, jawa dan bali |
Kebiasaan |
Bertengger pada tempat yang rendah, hampir
sepanjang malam mengeluarkan bunyi sedih secra musiman. Mengintai
mangsa dari tempat bertengger dan tiba-tiba menyergapnya. |
Makanan |
Serangga besar seperti kecoa, jangkrik, kumbang dan burung kecil |
Perkembang biakan |
2 atau 3 butir telur berwana putih dan
hampir bulat sempurna. Diletakkan dalam lubang pohon, pelepah daun palem
atau rumpun bambu. |
6. Otus brookei
Celepuk rajah/Rajah’s Scops Owl
Adalah burung hantu berukuran kecil (23 cm), berwarna abu-abu agak
coklat dengan jumbai telinga yang menonjol. Hampir sama dengan
Otus bakkamoena tetapi sedikit lebih besar dengan kerah putih yang lebar pada bagian tengkuk.
Distribution of Otus brookei
Iris |
kuning |
Paruh |
Agak kuning |
Kaki |
Kuning kotor |
Suara |
Nada bening monoton berulang-ulang |
Penyebaran dan status |
Burung hantu yang jarang sekali dikenal.
Hanya beberapa spesimen yang berasal dari daerah pegunungan di
Kalimantan, Sumatra, dan Jawa Timur. |
Kebiasaan |
Seperti burung hantu Scops lain |
Makanan |
Serangga |
Perkembang biakan |
_ |
7. Bubo Sumatranus
Hingkik/ Barred Eagle Owl
Burung hantu berukuran besar (45 cm) dengan ciri bergaris banyak
berwarna abu-abu gelap dengan jumbai telinga mencolok. Tubuh bagian atas
coklat agak hitam bergaris-garis halus warna kuning tua, tubuh bagian
bawah abu-abu agak putih banyak bergaris hitam.
Distribution of Bubo Sumatranus
Iris |
Coklat gelap |
Paruh |
Kuning |
Kaki |
Kuning pucat |
Suara |
Saat terbang mengeluarkan suara keras dan
dalam “Whuu” atau “Whua-Who, Whua-Who” diakhiri deram yang dalam.
Sebagai suara aneh seperti suara iblis seperti yang digambarkan dalam
cerita-cerita daerah. |
Penyebaran dan status |
Semenanjung Malaya, Kalimantan, Jawa dan bali (sangat jarang dihutan dataran rendah) |
Kebiasaan |
Senang mandi dikolam dan aliran air,
terbang cepat dan rendah dari tempat sembunyi pada saat menjelang gelap.
Berburu dari tempat hinggap dan meloncat-loncat dengan indah. |
Makanan |
Tikus besar dan kecil, ikan-ikan kecil, ular, dan burung-burung kecil. |
Perkembang biakan |
Sarang dibuat dalam lubang pohon, kadang cukup rendah diatas tanah, menghasilkan 1-2 butir talur. |
8. Ketuapa ketupu
Bloketupu/Buffy Fish Owl
Burung hantu berukuran besar (45 cm) dengan ciri warna coklat kekuningan
dengan jumbai telinga mencolok. Tubuh bagian atas penuh dengan
garis-garis/coretan (lurik) coklat terang dengan garis-garis hitam
bertepi kuning tua. tubuh bagian bawah kuning tua kemerahan dengan lurik
hitam yang tebal.
Distribution of Ketuapa ketupu
Iris |
Kuning gemerlap |
Paruh |
Abu-abu |
Kaki |
kuning |
Suara |
Beraneka teriakan keras bergetar “kutukututuk” deruk berutut “pof-pofpof” dan juga “hi-ii-ii-ikk-hikk” |
Penyebaran dan status |
Asia tenggara, Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali (kadang terlihat dihutan dataran rendah) |
Kebiasaan |
Umumnya aktif dimalam hari, tetapi sebagian
aktif disiang hari ditempat-tempat yang teduh dan gelap. Senang mandi
dan berendam lama-lama didalam air, dan sebagian besar menangkap
makanannya dari dalam air |
Makanan |
Ikan-ikan kecil, kodok, crustacean, mamalia dan reptil kecil. |
Perkembang biakan |
Sarang dibuat dalam lubang pohon yang rapuh
, atau bekas sarang burung lain pada pohon yang tinggi, menghasilkan 1
berukuran besar, bulat, berwarna putih dengan bercak-bercak kotor. |
9. Glaucidium cuculoides
Beluk watu/ Asian Barred Owlet
Burung hantu berukuran kecil (24 cm) dengan ciri warna coklat kuning
kemerahan bergaris-garis halus. Tubuh bagian atas coklat berangan
kemerah-merahan bergaris-garis kuning tua kemerah-merahan dengan garis
putih terputus pada ujung bahu. Tubuh bagian bawah coklat merata dengan
garis-garis coklat kekuningan. Bagian dada dan perut agak putih dengan
sisi berwarna coklat.
Distribution of Glaucidium cuculoides
Iris |
Coklat Kuning |
Paruh |
Agak hijau, dengan ujung agak kuning |
Kaki |
Warna pucuk pisang, kuning kehijau-hijauan |
Suara |
Suara menakjubkan, tidak seperti burung
hantu lainnya. Getaran cepat dengan nada menurun tapi suaranya makin
keras. Dua nada siulan manyalak berulang-ulang yang dimulai perlahan
tetepi makin lama makin cepat dan keras |
Penyebaran dan status |
Asia tenggara, di luar Semenanjung Malaya, Jawa dan Bali (dianggap jenis yang terpisah) |
Kebiasaan |
Sering berada di dusun, kebun, dan hutan
sekunder. Aktif dimalam hari, namun kadang siang hari. Suaranya
terdengar malam menjelang fajar |
Makanan |
Serangga dan burung kecil |
Perkembang biakan |
Bersarang di lubang kecil pada pohon. 2 telur berwarna putih |
10. Ninox scutulata
Punggok/Brown Hawk owl
Burung hantu seperti elang berukuran kecil (30 cm) dengan ciri khas
tidak adanya piringan wajah. Tubuh bagian atas coklat gelap. Tubuh
bagian bawah kuning tua. Coretan lebar coklat agak merah, Perut, dagu
dan bercak didepan mahkota berwarna putih.
Distribution of Ninox scutulata
Iris |
Kuning terang |
Paruh |
Abu-abu agak biru |
Kaki |
Kuning |
Suara |
Siulan meninggi “ku-wup” berulang-ulang setiap 1-2 deik kadang untuk waktu yang lama |
Penyebaran dan status |
Asia tenggara, Asia timur,Sumatra, Sulawesi dan Jawa Barat |
Kebiasaan |
Aktif saat menjelang senja di pinggir
hutan atau perkebunan dan terbang mengejar capung dan serangga lainnya
yang di tangkap dengan cakarnya saat terbang. |
Makanan |
Serangga; Toggeret, capung, kecoa, lebah dll. |
Perkembang biakan |
Bersarang di lubang kecil pada pohon. 2-3telur berwarna putih |
11. Strix seloputu
Seloputo/Spotted Wood Owl
Burung hantu berukuran besar (47 cm) dengan ciri warna merah coklat
dengan bintik putih tanpa jumbai telinga. Piringan wajah sawo matang.
Tubuh bagian atas merah coklat berbintik merah tebal dikelilingi
pinggiran hitam. tubuh bagian bawah putih lurik coklat. Garis dagu agak
putih.
Distribution of Strix seloputu
Iris |
Coklat gelap |
Paruh |
Hitam kehijauan |
Kaki |
Abu-abu |
Suara |
Bunyi mendengung “belung” yang dalam,l atau “hup-hung” atau “hu-hu-hu” |
Penyebaran dan status |
Asia Tenggara, Semenanjung Malaya, Palawan dan Jawa. Bentuk yang lebih kecil terdapat di pulau Bawean. |
Kebiasaan |
Sering berada di hutan dataran rendah, dan rumpun hutan dekat desa atau juga dikota-kota. |
Makanan |
Mamalia, anak-anak burung dan serangga |
Perkembang biakan |
Bersarang di lubang pada pohon. 1-2 telur berwarna putih |
12. Strix lepto grammica
Kukuk beluk/Brown Wood Owl
Burung hantu berukuran besar (47 cm) dengan ciri bergaris-garis banyak,
warna coklat agak merah tanpa jumbai telinga. Piringan wajah mencolok
agak merah dengan kacamata berupa lingkaran berwarna hitam. Dan terdapat
alis berwarna putih.Tubuh bagian bawahkuning tua dengan garis-garis
halus coklat gelap bergaris rapat kuning tua dan putih.
Distribution of Strik leptogramica
Iris |
Coklat gelap |
Paruh |
Agak putih |
Kaki |
Abu-abu agak biru |
Suara |
Bunyi yang khas “bu-bu” atau empat nada “goke-goke-galu”, “huhu-huu” dan suara lainnya |
Penyebaran dan status |
India, Cina, Asia tenggara, Sumatra, Kalimantan dan Jawa bagian barat. |
Kebiasaan |
Nokturnal, jarang terlihat, jika terganggu
pada siang hari akan menggugurkan bulu-bulunya sehingga nampak seperti
sepotong kayu mati dan melihat dengan mata setengah tertutup. Pasangan
akan memanggil sebelum gelap sebelum waktu berburu. |
Makanan |
Mamalia kecil, ulat, burung kecil dan kadang kadal |
Perkembang biakan |
Sarangnya adalah tumpukan kasar dari sampah didalam dasar lubang pada pohon. |
13. Asio flammeus
Beluk Telinga Pendek/Short-Eared Owl
Burung hantu berukuran sedang (37 cm) dengan ciri warna coklat
kekuningan. Piringan wajah mencolok dengan jumbai telinga pendek,
sehingga sukar terlihat. Mata kuning menyala dikelilingi lingkaran
hitam. Tubuh bagian atas coklat agak kuning banyak coretan hitam dan
kuning tua. Tubuh bagian bawah kuning tua dengan garis-garis coklat
gelap.
Distribution of Asio flammeus
Iris |
Kuning |
Paruh |
Hitam |
Kaki |
Agak putih |
Suara |
Bunyi seperti bersin “kii-aww” pada saat terbang |
Penyebaran dan status |
Diseluruh dunia, di Asia tenggara hanya sebagai pengunjung saat musim dingin tiba. Di Indonesia tercatat hanya dipulau Kangean. |
Kebiasaan |
Lebih menyukai daerah terbuka yang berumput. Sebagian besar aktif didaratan dan siang hari. |
Makanan |
Mamalia kecil, ulat, burung kecil dan kadang kadal |
Perkembang biakan |
- |
Sumber:
Mackinonnon, John. 1991. Panduan Lapangan Pengenalan Burung-Burung di Jawa dan Bali. Gajah Mada University Press. Bulak Sumur. Yogyakarta http://omkicau.com/2011/09/03/download-suara-burung-hantu-owl-semua-spesies/ http://www.dipity.com/tickr/Flickr-asio-otus/ http://www.discoverlife.org/ http://www.owlpages.com/owls.php?genus=Tyto&species=alba http://nilna.wordpress.com/2007/06/01/30/ http://burungkecilku.blogspot.com/2010/04/beluk-jampukbarred-eagle-owlbubo.html http://www.owlsandbooks.co.uk/owl_-_bogus_stamps_-_tongo_%28peoples_republic%29.htm http://www.eaglewatch.nl/uilen/Strigidae/Angelina-dwergooruil/Index.html http://beauquenne.oiseaux.net/javan.scops.owl.1.html